Sistem Rationing Antisipas Atasi Krisis Air

PT Adhya Tirta Batam (ATB) selaku pengelola air bersih di Batam memberlakuan sistem rationing atau penggiliran suplai air kepada pelanggan mulai Selasa 1 September 2015. 

Rationing ini diberlakukan karena curah air hujan di Batam tak kunjung mampu menambah produksi ATB akibat El Nino yang melanda Batam.

Wakil Presiden Direktur PT ATB Benny Andrianto mengatakan, program penggiliran suplai air kepada pelanggan merupakann pilihan yang tak bisa dihindari setelah dampak El Nino melanda Batam. 

Program ini diambil setelah Dam Seiharapan dan Dam Seiladi tidak mampu lagi memproduksi air dengan normal karena krisis air beku. 

Wilayah akan akan terkena program rationing ini seperti di Tiban, Tangjunguma, dan Sekupang merupakan daerah aliran kedua dam yang akan tutup beberapa hari kedepan.

"Mulai 1 September wilayah yang akan dapat giliran daerah aliran Dam Harapan dan Ladi seperti Tiban, Tanjunguma, dan Sekupang," kata Benny kepada wartawan di kantor ATB, Senin (31/8/2015).

Dia menyampaikan ada sekitar 32.000 pelanggan yang akan terkena sistem rationing. Dalam sehari air akan mati di daerah aliran Dam Harapan dan Ladi selama 8 jam sehari makan air akan mati di rumah pelanggan selama 12 jam karena produksi ATB dikurangi sebesar 33% perhari.

Comments

Popular posts from this blog

ATB, Kepercayaan Anda di Setiap Tetesnya